Proposal
Pembuatan
Batik
Khas……
Karang
Taruna Bina Wiyata
Dusun Gebang, Plumbon, Temon, Kulon Progo,
Yogyakarta
e-mail
: karangtaruna.binawiyata@gmail.com
|
ORGANISASI PEMUDA KARANG TARUNA
“BINA WIYATA”
Dusun Gebang, Plumbon, Temon, Kulon
Progo 55654
|
Nomor : 07/BW/IV/2016
Lamp : 1
bendel
H a l : Permohonan Bantuan Dana
K e p a d a
:
Yth
...................................................
di
.....................................................
Assalamu ’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga Karang Taruna Bina Wiyata pada
kesempatan ini dapat bersilaturahmi kepada perusahaan Bapak/Ibu./Kantor...
Selanjutnya
dalam rangka melestarikan peninggalan warisan nenek moyang dan juga menyambut
MEA(Masyarakat Ekonomi Asia) kami selaku organisasi pemuda bermaksud membuat
batik khas dusun gebang 1 dan gebang 2 guna menambah pemasukan organisasi dan meningkatkan
kemampuan, kreatifitas serta kerukunan antar warga masyarakat.
Kemudian
pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah kami mengajak perusahaan
Bapak/Ibu untuk bekerjasama dan menjadi sponsor dalam kegiatan kami. Perusahaan/lembaga
yang Anda pimpin dapat melaksanakan suatu bentuk kerja sama strategis yang
saling menguntungkan baik jangka panjang maupun jangka pendek./memohon bantuan materi dari
kantor.....
Oleh karena Panitia Kegiatan
masih belum mampu membiayai kegiatan tersebut secara keseluruhan, maka atas
kesediaan Bapak/Ibu pimpinan perusahaan bekerjasama menjadi sponsor kegiatan
ini, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu ’alaikum wr. wb.
Gebang, 19 Maret 2016
|
Pelindung
|
|
Ketua Panitia
|
|
|
Mengetahui dan Menyutujui,
|
|
|
Kepala Dusun Gebang I
|
|
Kepala Dusun Gebang II
|
A.
Latar Belakang
Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah digulirkan pada 2016 membawa tantangan bagi
generasi muda Indonesia. Adanya MEA ini mengakibatkan pertukaran tenaga kerja
antar negara-negara ASEAN pada sektor-sektor tertentu menjadi lebih mudah. Pada
satu sisi, MEA membawa peluang usaha yang besar bagi angkatan kerja untuk dapat
terserap di berbagai negara. Namun pada sisi lain, kedatangan tenaga kerja
asing dengan kebudayaannya dapat menjadi ancaman tersendiri baik dari sisi
ekonomi maupun sosial-budaya.
Keberadaan MEA dan pasar bebas dunia yang akan menyusul tentu harus disikapi dengan matang oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk pemuda. Pengaruh negatif yang muncul terutama pada aspek sosial-budaya dapat diminimalisir dengan memperkuat karakter kebudayaan generasi muda. Sementara dari sisi ekonomi perlu adanya kegiatan ekonomi kreatif untuk mendukung ekonomi kemasyarakatan.
Batik sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia merupakan aset bangsa yang perlu untuk dikembangkan. Rasa cinta akan kebudayaan bangsa salah satunya dapat dipupuk dari penggunaan batik oleh generasi penerus. Produksi batik kini tidak hanya dilakukan di Indonesia namun juga oleh negara-negara lain. Diperlukan adanya kreatifitas agar produksi batik dalam negeri tetap mampu bertahan dari gempuran produk-produk batik dari luar negeri.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal akan batiknya selain Surakarta dan Pekalongan. Terdapat berbagai macam motif batik yang merupakan batik khas daerah ini. Lebih spesifik lagi terdapat batik khas daerah Kulon Progo yaitu geblek renteng. Namun dengan kondisi pasar yang selalu dinamis, pengembangan motif-motif batik baru menjadi hal yang penting. Keberadaan batik dengan motif khas kedaerahan yang lebih sempit seperi batik khas kecamatan dan batik khas desa dapat menjadi cara untuk mengembangkan kreasi motif batik baru.
Pemuda sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa harus berperan aktif dalam MEA. Kesadaran pemuda dalam bidang ekonomi serta sosial-budaya patut ditingkatkan. Produksi batik dengan motif khas desa menjadi salah satu sarana yang dapat digunakan oleh pemuda untuk menjawab tantangan MEA. Selain memiliki nilai ekonomi, produksi batik dengan motif khas desa juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan kebudayaan.
Keberadaan MEA dan pasar bebas dunia yang akan menyusul tentu harus disikapi dengan matang oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk pemuda. Pengaruh negatif yang muncul terutama pada aspek sosial-budaya dapat diminimalisir dengan memperkuat karakter kebudayaan generasi muda. Sementara dari sisi ekonomi perlu adanya kegiatan ekonomi kreatif untuk mendukung ekonomi kemasyarakatan.
Batik sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia merupakan aset bangsa yang perlu untuk dikembangkan. Rasa cinta akan kebudayaan bangsa salah satunya dapat dipupuk dari penggunaan batik oleh generasi penerus. Produksi batik kini tidak hanya dilakukan di Indonesia namun juga oleh negara-negara lain. Diperlukan adanya kreatifitas agar produksi batik dalam negeri tetap mampu bertahan dari gempuran produk-produk batik dari luar negeri.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal akan batiknya selain Surakarta dan Pekalongan. Terdapat berbagai macam motif batik yang merupakan batik khas daerah ini. Lebih spesifik lagi terdapat batik khas daerah Kulon Progo yaitu geblek renteng. Namun dengan kondisi pasar yang selalu dinamis, pengembangan motif-motif batik baru menjadi hal yang penting. Keberadaan batik dengan motif khas kedaerahan yang lebih sempit seperi batik khas kecamatan dan batik khas desa dapat menjadi cara untuk mengembangkan kreasi motif batik baru.
Pemuda sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa harus berperan aktif dalam MEA. Kesadaran pemuda dalam bidang ekonomi serta sosial-budaya patut ditingkatkan. Produksi batik dengan motif khas desa menjadi salah satu sarana yang dapat digunakan oleh pemuda untuk menjawab tantangan MEA. Selain memiliki nilai ekonomi, produksi batik dengan motif khas desa juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan kebudayaan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud
dari kegiatan ini adalah mengembangkan motif batik khas Dusun Gebang sebagai
bentuk peran serta pemuda untuk menyongsong MEA
2. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diadakannya acara ini :
1. Melestarikan
dan mengembangkam batik sebagai identitas budaya bangsa.
2. Mendayagunakan pemuda dalam kegiatan ekonomi kreatif untuk menjawab tantangan MEA.
3. Mempererat tali silaturahmi antar generasi, khususnya di Gebang, Plumbon, Temon, Kulon Progo.
2. Mendayagunakan pemuda dalam kegiatan ekonomi kreatif untuk menjawab tantangan MEA.
3. Mempererat tali silaturahmi antar generasi, khususnya di Gebang, Plumbon, Temon, Kulon Progo.
C. ANGGARAN PEMBUATAN BATIK
|
Anggaran pembuatan batik
|
||
|
No
|
Nama
|
Harga
|
|
1
|
Alat Batik Cap ukuran
20*20
|
Rp
1,500,000
|
|
2
|
Kain
|
Rp
500,000
|
|
3
|
Babar/Pewarnaan
100*50,000
|
Rp
500,000
|
|
4
|
Papan Cap
|
Rp
200,000
|
|
5
|
Angsang papan cap
|
Rp
200,000
|
|
6
|
Malam
|
Rp
150,000
|
|
Jumlah
|
Rp
3,550,000
|
|
D.
Sasaran
1.
Seluruh
warga Gebang, Plumbon, Temon, Kulon Progo
2.
Pemangku
jabatan setempat.
3. Masyarakat luas.
E. Penutup
E. Penutup
Demikian
proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu.
Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Cp
;
Gebang,
19 Maret 2016
|
Pelindung
|
|
Ketua Panitia
|
|
|
Mengetahui dan Menyutujui,
|
|
|
Kepala Dusun Gebang I
|
|
Kepala Dusun Gebang II
|
Komentar
Posting Komentar